Pages

Minggu, 07 Juni 2015

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMODELAN FOCAL MECHANISM GEMPABUMI DI WILAYAH INDONESIA



       Identifikasi kerawanan gempabumi dan tsunami dengan menggunakan metode focal
mechanism sangat penting. Sistem pemodelan focal mechanism yang ada di Indonesia baik
mencakup proses komputasi, manajemen data dan pemetaan sementara ini masih dilakukan
secara terpisah-pisah. Rancang bangun sistem pemodelan focal mechanism berbasis sistem
informasi geografis menawarkan kemampuan untuk melakukan semua proses pengolahan dan
penyajian data dalam satu alur dan frame yang terintegrasi. Sistem informasi geografis didesain
untuk menampilkan informasi kewilayahan dalam kaitannya dengan distribusi focal mechanism
gempabumi di wilayah Indonesia. Sistem informasi geografis juga menyediakan fasilitas bagi
analis gempabumi untuk melakukan clustering gempabumi berdasarkan korelasi spasialnya
terhadap sesar.

PENDAHULUAN
Inventarisasi kawasan sumber gempabumi dan karakteristiknya, merupakan hal yang penting untuk
mengukur potensi bahaya yang mengancam kelangsungan hidup manusia pada suatu wilayah. Pemodelan focal mechanism atau mekanisme patahan yang terjadi saat gempabumi merupakan salah satu cara untuk mengenali pola dan karakteristik gempabumi. Pemetaan focal mechanism gempabumi
dalam peta seismotektonik memudahkan kita untuk mengidentifikasi jalur-jalur patahan aktif yang berpotensi menjadi sumber gempabumi dan tsunami. Kajian pengembangan pemodelan dan
analisis focal mechanism gempabumi di Indonesia masih merupakan barang langka. Sistem yang ada saat ini masih memanfaatkan aplikasi pemodelan dari luar negeri dan belum disusun dalam sistem
basis data yang baik. Sementara itu, teknik pemetaannya juga masih dilakukan terpisah, sehingga selain proses perhitungan dan pemetaannya yang rumit, ketersediaan datanya juga masih terbatas [1].
Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam project ini akan dirancang dan dikembangkan sebuah sistem informasi geografis pemodelan focal mechanismgempabumi di wilayah Indonesia. Dengan
adanya sistem informasi yang akan disusun ini diharapkan dapat menjadi perangkat yang dapat memudahkan dalam proses pengumpulan, perhitungan, analisis data serta yang dapat menunjang berbagai kajian ilmiah yang menyangkut identifikasi potensi bahaya gempabumi dan tsunami di
Indonesia.








Gambar 1. Peta Seismotektonik daerah Bali
dan Jawa Timur [2]

Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses, dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Data GIS dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis dan data atribut atau tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan objek di permukaan bumi. Sedangkan data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut.


1 komentar :

Januar Arifin mengatakan...

mhn dapat mencantumkan authornya dari tulisan di atas